
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah terjadi serangan di fasilitas perusahaan minyak Arab yaitu Saudi Aramco. Sebelumnya harga si emas hitam terutama Brent sempat tembus US$ 70/barel. Namun setelah itu harga mengalami koreksi.
Selasa (9/3/2021) harga kontrak futures (berjangka) minyak mentah naik lebih dari 0,5%. Kontrak Brent terapresiasi sebesar 0,73% ke US$ 68,74/barel. Di saat yang sama kontrak West Texas Intermediate (WTI) juga terkerek naik 0,63% ke US$ 65,45/barel.
Kenaikan harga minyak tidak setajam tahun 2019 silam karena kerusakan yang disebabkan oleh serangan ke fasilitas Saudi Aramco dinilai tidak terlalu besar.
Pasukan Houthi Yaman menembakkan drone dan rudal di jantung industri minyak Saudi pada hari Minggu, termasuk fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura yang penting untuk ekspor minyak bumi. Riyadh mengatakan tidak ada korban jiwa atau kehilangan harta benda sebagaimana dilaporkan Reuters.
“Situasi menguap ketika menjadi jelas bahwa tidak ada kerusakan pada fasilitas minyak terbesar di dunia,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
Serangan tersebut terjadi setelah Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ sepakat untuk mempertahankan pengurangan produksi meskipun harga minyak mentah naik.
“Kesepakatan OPEC+ minggu lalu untuk menahan produksi pada level sekarang adalah perkembangan besar yang belum sepenuhnya didiskon,” kata Ritterbusch.
Menambah sentimen positif untuk harga minyak adalah Senat AS yang menyetujui RUU stimulus US$ 1,9 triliun. Stimulus tersebut diharapkan dapat meningkatkan permintaan bahan bakar karena perekonomian membaik.
Berbagai institusi internasional memperkirakan harga minyak Brent dan WTI akan naik tahun ini. Nilai median dari ramalan 8 institusi riset global memperkirakan harga Brent bakal tembus US$ 62/barel dan untuk WTI ke US$ 58/barel.
Goldman Sachs menjadi yang paling bullish karena memperkirakan harga minyak Brent tembus US$ 70/barel. Di sepanjang tahun 2021, harga minyak mentah untuk Brent rata-ratanya berada di US$ 62/barel.
#coal #batubara #migas #renewable #energy #gas #oil #indonesia