Skip to main content

JAKARTA – Industri pertambangan batu bara di Indonesia didominasi oleh ekspor dengan persentase 75 persen. Sementara itu, persentase pasar batu bara domestik sebesar 25 persen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia mengatakan, industri batu bara domestik sempat mengalami pelambatan sejak awal pandemi Covid-19. Namun, sejak pertengahan tahun 2020 dengan ekonomi sudah mulai tumbuh dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan demand untuk batu bara sudah membaik.

“Sektor energi sudah mulai meningkat dan industri-industri lain seperti semen, kertas, smelther juga masih tetap beroperasi dan demand terhadap batu bara meningkat,” ujar Hendra dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (25/11/2020).

Hendra menambahkan, pihaknya saat ini merasa sedikit lega dengan adanya peningkatan demand batu bara dalam negeri karena sempat merosot tajam di awal masa pandemi, meskipun angka konsumsi batu bara dalam negeri belum sesuai target.

“Berdasarkan informasi yang kami terima ini mulai membaik tapi masih di bawah target konsumsi dalam negeri yang awalnya ditargetkan sekitar 155 juta ton, kurang lebih kemungkinan akan berkisar di 140 juta ton atau lebih rendah dari itu, tapi lebih bagus dibanding assesment kita di kuartal I yang melihat bahwa domestik ini bahkan mungkin hanya 120 juta ton,” ucapnya.

#coal #batubara #saham #indonesia

source:
https://economy.okezone.com/read/2020/11/25/320/2315900/permintaan-batu-bara-domestik-mulai-naik-sejak-pertengahan-2020

Leave a Reply